Tuesday, March 30, 2010

Tugas 3 (PKB) : Naskah / Script

Posted by uthiedcni at 5:23 PM 0 comments

Script adalah skema representasi pengetahuan yang sama dengan frame, yaitu merepresentasikan pengetahuan berdasarkan karakteristik yang sudah dikenal sebagai pengalaman-pengalaman. Perbedaannya, frame menggambarkan objek, sedangkan script menggambarkan urutan peristiwa. Dalam menggambarkan urutan peristiwa, script menggunakan slot yang berisi informasi tentang orang, objek, dan tindakan-tindakan yang terjadi dalam suatu peristiwa.

Elemen script meliputi :

1. Kondisi input, yaitu kondisi yang harus dipenuhi sebelum terjadi atau berlaku suatu peristiwa dalam script

2. Track, yaitu variasi yang mungkin terjadi dalam suatu script

3. Prop, berisi objek-objek pendukung yang digunakan selama peristiwa terjadi

4. Role, yaitu peran yang dimainkan oleh seseorang dalam peristiwa

5. Scene, yaitu adegan yang dimainkan yang menjadi bagian dari suatu peristiwa

6. Hasil, yaitu kondisi yang ada setelah urutan peristiwa dalam script terjadi.


Contoh dari Naskah adalah sebagai berikut :

Track : Sidang Penulisan Ilmiah.

Role : Mahasiswa, Dosen Pembimbing, Penguji.

Prop : NPM, Nama Mahasiswa, No Ujian, Hasil Sidang.

Kondisi Input : Peserta yang mengikuti sidang penulisan ilmiah.

Scene 1 : Pembuatan penulisan ilmiah.

  • Mahasiswa mengajukan judul kepada dosen pembimbing.
  • Dosen Pembimbing menerima judul penulisan ilmiah Mahasiswa.
  • Mahasiswa menulis bab 1 sampai bab 4.
  • Dosen Pembimbing meng-acc penulisan ilmiah mahasiswa.

Scene 2 : Persiapan sidang

  • Mahasiswa mencetak penulisan untuk soft cover sebanyak 3 buah.
  • Mahasiswa mendaftar sidang.
  • Mahasiswa mempelajari materi sidang.

Scene 3 : Persiapan Penguji.

  • Penguji melihat profile mahasiswa.
  • Penguji melihat judul penulisan ilmiah mahasiswa.

Scene 4 : Mahasiswa memasuki ruang sidang.

  • Mahasiswa mengenalkan diri.
  • Mahasiswa menyiapkan ohp yang berisi materi penulisan ilmiah.
  • Penguji bertanya pada Mahasiswa mengenai materi penulisan ilmiah yang dibuat.

Scene 5 : Mahasiswa selesai sidang.

  • Penguji melakukan penilaian apakah mahasiswa tersebut dinyatakan lulus atau tidak.
  • Mahasiswa meninggalkan ruang sidang.
  • Mahasiswa menunggu hasil sidang.

Goal :

  1. Mahasiswa lulus dan tidak ada revisi.
  2. Mahasiswa lulus tetapi ada revisi.
  3. Mahasiswa tidak lulus.

Tuesday, March 23, 2010

Tugas 2 (PKB) : Jaringan Semantik

Posted by uthiedcni at 10:33 AM 0 comments
Kalimat-Kalimat yang akan direpresantasikan menjadi jaringan semantik :

1. Ani pergi sekolah naik sepeda warna biru.
2. Ani adalah kakak Tina adalah perempuan adalah manusia perlu makan.
3. Ani pergi ke pasar dengan angkot warna merah.
4. Ani membantu Ibu.
4. Ibu sedang membaca di kamar.
5. Ibu sedang memasak di dapur.
6. Ibu menelpon Ayah adalah laki-laki
7. Manusia akan mati tidak hidup.

Gambar Jaringan Semantik dari Kalimat-kalimat di atas :

Monday, March 22, 2010

Tugas 2 : Ubiquitous Computing

Posted by uthiedcni at 9:07 AM 0 comments
Ubiquitous computing (ubicomp) adalah pasca-desktop model interaksi manusia-komputer dalam pengolahan informasi yang telah sepenuhnya terintegrasi ke dalam objek dan aktivitas sehari-hari. Dalam rangka kegiatan biasa, seseorang "menggunakan" komputasi di mana-mana melibatkan banyak perangkat komputasi dan sistem secara bersamaan, dan mungkin tidak selalu bahkan menyadari bahwa mereka melakukannya. Model ini biasanya dianggap sebagai kemajuan dari paradigma desktop.

Paradigma ini juga digambarkan sebagai merasuk komputasi, ambien intelijen. Ketika terutama mengenai obyek yang terlibat, juga fisik komputasi, yang Internet of Things, haptic komputasi, dan hal-hal yang berpikir. Alih-alih mengusulkan definisi yang tunggal untuk komputasi di mana-mana dan untuk istilah yang terkait ini, sebuah taksonomi properti untuk komputasi di mana-mana telah diusulkan, dari yang berbeda jenis atau rasa dari mana-mana sistem dan aplikasi dapat digambarkan.

Core Konsep :

Pada intinya, semua model dari mana-mana komputasi (juga disebut meresap komputasi) berbagi visi kecil, murah, perangkat pengolahan jaringan yang kuat, didistribusikan di semua skala sepanjang kehidupan sehari-hari dan biasanya berpaling pada tempat umum jelas berakhir. Sebagai contoh, sebuah lingkungan komputasi di mana-mana domestik bisa interkoneksi kontrol pencahayaan dan lingkungan dengan monitor biometrik pribadi ditenun menjadi pakaian sehingga kondisi pencahayaan dan pemanas di dalam ruangan bisa diatur, terus-menerus dan tak kentara. Skenario umum berpendapat lain lemari pendingin "sadar" mereka yang ditandai sesuai isi, mampu baik merencanakan berbagai menu dari makanan benar-benar di tangan, dan memperingatkan pengguna makanan basi atau rusak.

Komputasi di mana-mana menyajikan tantangan di ilmu komputer: dalam sistem desain dan rekayasa, dalam sistem pemodelan, dan desain antarmuka pengguna. Kontemporer interaksi manusia-komputer model, apakah baris-perintah, menu-driven, atau GUI-based, yang tidak sesuai dan tidak memadai untuk kasus di mana-mana. Ini menunjukkan bahwa "alam" paradigma interaksi yang sepenuhnya sesuai dengan mana-mana komputasi yang kuat belum muncul - walaupun ada juga pengakuan di lapangan bahwa dalam banyak hal kita sudah hidup di dunia ubicomp. Kontemporer meminjamkan beberapa perangkat yang mendukung ide terakhir ini termasuk ponsel, digital audio player, radio frequency identification tag, GPS, dan papan tulis interaktif.

Mark Weiser mengusulkan tiga bentuk dasar untuk sistem di mana-mana perangkat, lihat juga perangkat Smart: tab, bantalan dan papan.
Tabs: dpt dipakai perangkat berukuran sentimeter
Bantalan: genggam perangkat berukuran desimeter
Boards: meter ukuran layar perangkat interaktif.

Bentuk ketiga yang diajukan oleh Weiser disifatkan dengan menjadi makro-ukuran, memiliki bentuk planar dan menggabungkan keluaran visual display. Jika kita santai masing-masing dari tiga karakteristik ini kita dapat memperluas rentang ini menjadi jauh lebih beragam dan berpotensi lebih bermanfaat Ubiquitous Computing berbagai perangkat. Oleh karena itu, tiga bentuk tambahan untuk sistem di mana-mana telah diajukan:  
Debu: miniaturised perangkat dapat tanpa menampilkan output visual, misalnya, Micro Electro-Mechanical Systems (MEMS), mulai dari nanometer melalui mikrometer untuk milimeter. Lihat juga Smart debu.
Kulit: kain berdasarkan memancarkan cahaya dan konduktif polimer, perangkat komputer organik, dapat dibentuk menjadi lebih fleksibel non-planar permukaan dan menampilkan produk-produk seperti pakaian dan gorden, melihat layar OLED. Perangkat MEMS juga dapat dicat ke berbagai permukaan, sehingga berbagai struktur dunia fisik dapat bertindak sebagai permukaan jaringan MEMS.
Clay: ansambel dari MEMS dapat dibentuk menjadi sewenang-wenang bentuk tiga dimensi sebagai artefak yang menyerupai berbagai macam objek fisik (lihat juga Berwujud antarmuka).

Dalam bukunya The Rise of the Network Society, Manuel Castells mengatakan bahwa ada pergeseran dari yang sedang berlangsung sudah-desentralisasi, yang berdiri sendiri mikrokomputer dan mainframe menuju komputasi sepenuhnya meresap. Dalam model sistem komputasi yang merasuk, Castells contoh menggunakan Internet sebagai awal dari sebuah sistem komputasi merasuk. Progresi logis dari paradigma adalah suatu sistem dimana logika menjadi jaringan yang berlaku di setiap bidang kegiatan sehari-hari, di setiap lokasi dan setiap konteks. Castells membayangkan sebuah sistem di mana miliaran miniatur, di mana-mana komunikasi antar perangkat akan tersebar di seluruh dunia, "seperti pigmen dalam cat tembok".


Contoh :

Salah satu yang paling awal adalah sistem mana-mana artis Natalie Jeremijenko 's "Live Wire", juga dikenal sebagai "bergelantungan String," diinstal di Xerox PARC selama Mark Weiser's waktu di sana. Ini adalah seutas tali yang melekat pada sebuah motor langkah dan dikendalikan oleh suatu LAN sambungan; aktivitas jaringan menyebabkan string berkedut, menghasilkan terlihat indikasi peripherally lalu lintas. Weiser menyebut contoh teknologi tenang.  

Ambient Devices telah menghasilkan sebuah "bola", sebuah "dashboard", dan "cuaca beacon": perangkat dekoratif ini menerima data dari jaringan nirkabel dan melaporkan peristiwa terkini, seperti harga saham dan cuaca, seperti Nabaztag dihasilkan oleh Violet.


sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/Ubiquitous_computing

Tugas Bahasa Inggris Bisnis 2

Posted by uthiedcni at 12:11 AM 0 comments
Tugas Bahasa Inggris Bisnis 2
Nama : Sita Ekasari Putri
NPM : 50406867
Kelas : 4IA07

1.George / is cooking / dinner / tonight
subject / verb phrase/ complement / modifier of time

2.Henry and Marcia / have visited / the president
subject / verb phrase / complement

3. We/ eat / lunch /in this restaurant/ today
subject/ verb phrase / complement/ modifier of place/ modifier of time

4. Pat/ should have bought/ gasoline /yesterday
subject/ verb phrase/ complement/ modifier of time

5. Trees/ grow
subject/ verb phrase

6. It/ was raining /at seven o'clock this morning
subject/ verb phrase / modifier of time

7. She/ opened/ her book
subject/ verb phrase/ complement

8. Harry/ is washing / dishes /right now
subject/ verb phrase/ complement/ modifier of time

9. She / opened /her book
subject/ verb phrase/ complement

10. Paul, William, and Mary/ were watching / television/ a few minutes ago
subject/ verb phrase/ complement/ modifier of time

Monday, March 15, 2010

Tugas 1 (PKB) : Logika Proposisi dan Logika Predikat

Posted by uthiedcni at 1:27 PM 0 comments

Pernyataan :

1. Karjo adalah seorang laki-laki.

2. Karjo adalah orang Jawa.

3. Karjo lahir pada tahun 1840.

4. Setiap laki-laki pasti akan mati.

5. Semua orang Jawa mati pada saat Krakatau meletus pada tahun 1883.

6. Setiap orang pasti mati setelah hidup lebih dari 150 tahun.

7. Sekarang tahun 2010.

8. Mati berarti tidak hidup.

9. Jika seorang mati maka beberapa tahun kemudian dia pasti dinyatakan telah mati.


Logika Predikat dan Logika Proposisi :

1. Laki-Laki (Karjo)

2. OrangJawa (Karjo)

3. TahunLahir = 1840 --> lahir (Karjo, TahunLahir)

4. ∀x = laki-laki (x) --> mati (x)

5.meletus(Krakatau, 1883) ∧ ∀x : [jawa(x) → mati(x, 1883)]
dapat dipecah menjadi 2 :
5.a. meletus(Krakatau, 1883)
5.b. ∀x : [jawa(x) → mati(x, 1883)]

6. ∀x = orang(x) --> mati (x, lebih (sekarang - TahunLahir)

7. sekarang = 2010

8. hidup (-mati)

9. 

9.∀x : ∀tahun1 : ∀tahun2 : mati(x, tahun1) ∧ lebihdari(tahun2 – tahun1) → mati(x, tahun2)

B.

Dari pernyataan-pernyataan diatas akan dibuktikan bahwa Karjo tidak hidup atau telah mati pada saat ini, dengan penalaran backward : ¬hidup (karjo, sekarang)
¬hidup (Karjo, sekarang)
↑ (8, subtitusi)
mati(Karjo, sekarang)
↑ (9, subtitusi)
mati(Karjo, tahun1) ∧ lebihdari(sekarang, tahun1)
↑ (5b, subtitusi)
jawa(Karjo) ∧ lebihdari(sekarang, 1883)
↑ (2)
lebihdari(sekarang, 1883)
↑ (7, subtitusi)
lebihdari(2010, 1883)
↑ (menghitung lebihdari)
Nil

(Nilai NIL pada akhir proses pembuktian menunjukkan bahwa pembuktian sukses)

Jadi, kesimpulannya : Karjo pada saat ini telah mati.

Saturday, March 13, 2010

Tugas 2 : Mobile Computing (Keunggulan E72)

Posted by uthiedcni at 10:12 AM 0 comments
Maraknya smartphone dan mobile computing sekarang ini membuat saya ingin membahas salah satu keunggulan dari HP keluaran nokia yaitu E72. Handphone Nokia E72 yang baru saja dirilis telah mendukung fitur baru, termasuk optical scrolling dan camea 5 megapiksel. Dibangun untuk menggantikan handphone Nokia E71, Nokia E72 diklaim Nokia sebagai device QWERTY yang paling sukses. Frame super slim ukuran 10 mm dipadu dengan desain yang halus, sebagai hasil improvisasi handphone Nokia E72 ini. Tombol navigasi optical ini dapat menjadi navigasi yang cepat dan mudah. Untuk koneksi handphone Nokia E72 telah support HSDPA 10.2Mbps, sedangkan audio jack 3.5mm di bagian atas device. Untuk kualitas suara seperti pengurangan noise dan navigasi dengan kompas digital. Handphone Nokia E72 ini akan dijual di kuarter ketiga 2009 dengan harga perkiraan €350 atau sekitar Rp 5 juta (belum pajak dan subsidi).

Spesifikasi handphone Nokia E72 :
Jaringan : 
GSM Quad-band phone capable of global roaming (850/900/1800/1900 MHz) 
UMTS tri-band global 3G (900/1900/2100 MHz) 
Data : GPRS/EDGE/UMTS/HSDPA 1.8 Mbit/s/HSDPA 3.6 Mbit/s/HSDPA 7.2 Mbit/s/HSDPA 10.2 Mbit/s/HSUPA/HSUPA 2.0 Mbit/s , 3G Capable 
Dimensi : 4.49 x 2.28 x 0.39 inches (114 x 58 x 10 mm)
Bobot : 4.52 oz (128 g) 
Baterai : Li - Polymer, 1500 mAh, Talk 12.5 jam, Standby 480 jam 
Display : 2.4 inch, resolusi 320 x 240 pixel, tipe TFT 16 777 216 warna
Camera : 5 megapixel
Video : VGA (640x480), 15fps 
Fitur : Auto focus, Flash: LED, Digital zoom, camera tambahan untuk video call 
Video Playback : MPEG4, 3GPP, RealVideo 7, RealVideo 8, RealVideo 9, RealVideo 10, H.263, Flash Video 
Music Player : MP3, AAC, AAC+, eAAC+, WMA, WAV, RA 
FM Radio dengan RDS, Visual Radio 
Slot memory : microSD/microSDHC 250 MB 
System operasi : S60 over Symbian; Symbian 9.3, S60 3rd Edition, Feature Pack 2 
Processor : ARM 11 
Memory : 128 MB RAM / 512 MB ROM 
Input : Full Keyboard QWERTY 
Koneksi : 
Internet WAP 2.0, HTML, S60 OSS Browser, USB microUSB 
WiFi 802.11b/802.11g 
A-GPS
Bluetooth 2.0, Stereo Bluetooth 
Konektor : HeadPhone Jack (3.5mm) 
Fitur lain : 
Alarm, Calendar, Calculator, TO-DO, Notes 
Voice Dialing, Commands, Recording, Speaker Phone, Push-to-Talk 
Email IMAP/POP3/SMTP/Microsoft Exchange/Lotus Domino

HP Nokia E72 merupakan SmartPhone keluaran dari nokia untuk menyempurnakan E71 yang sudah keluar terlebih dahulu. Dibandingkan dengan E71, E72 memiliki beberapa kelebihan contohnya kamera yang sudah 5 MP sedangkan E71 hanya 3,2 MP dan kelebihan-kelebihan yang lain. Kecepatan prosesor juga sudah lebih dari E71. Disamping itu HP ini juga cocok untuk pebisnis. Karena di dalamnya sudah ada Office untuk HP dan dapat mengedit data dalam bentuk Office. Selain itu juga terdapat keunggulan lain yaitu dapat membaca file bertipe PDF dan zip.
sumber : http://www.beritanet.com/Hardware/Handphone/Nokia-E72.html

Tuesday, March 9, 2010

Cerpen 1 : Impian yang Jadi Nyata

Posted by uthiedcni at 8:45 AM 0 comments
Aku selalu melihat sosoknya dari kejauhan. Dia adalah sosok yang selalu ada dihatiku dan selalu aku impikan. Seorang pria yang aku puja, tetapi tidak akan pernah dapat kumiliki. Karena dia dan aku bagaikan bumi dan langit. Cowok itu merupakan idola di sekolahku, sedangkan aku hanyalah seorang cewek biasa saja. Aku hanya dapat memandangnya dari kejauhan jika dia sedang bermain bola saat istirahat sekolah. Atau aku hanya dapat melihat sosoknya saat melewatiku di kantin sekolah.
 Aku adalah seorang cewek berumur 15 tahun yang memiliki wajah Indonesia sekali dan rambut panjang sebahu. Badanku pun sedang-sedang saja tidak terlalu gemuk maupun kurus. Tetapi cowok yang selalu ku nantikan itu yang merupakan idola di sekolahku memiliki wajah yang tampan, tubuh atletis dan tinggi. Dia juga merupakan bintang dalam sepak bola sekolah, dia sering membawa pulang piala saat bertanding. Cewek-cewek di sekolahku pun banyak yang memujanya dan berharap suatu hari nanti akan dapat bersanding dengannya. Walaupun begitu dia tetap hanyalah manusia yang memiliki kekurangan, dia selalu ceroboh meletakkan kacamatanya sehingga kacamata sering pecah karena terinjak. Aku yang selalu melihatnya hanya bisa tersenyum melihat kelakuan-kelakuannya yang lucu bersama teman-temannya. Tanpa dia ketahui aku selalu memperhatikannya. 
 Aku mulai menyukainya semenjak temanku sering membicarakannya. Salah satu temanku ada yang menyukainya maka aku pun otomatis jadi ikut memperhatikannya. Semakin lama aku memperhatikan tingkah lakunya maka akhirnya aku pun jatuh cinta juga padanya. Apalagi ada kejadian yang memicu aku tambah suka padanya.
 Saat ulangan umum aku seruangan dengannya, tetapi aku duduk 3 kursi di belakangnya. Saat itu aku belum terlalu menyukainnya hanya penasaran dengan tingkah lakunya yang kadang-kadang suka seenaknnya. Maka aku pun selalu memperhatikannya dari belakang. Ketika aku sendirian di kelas sebelum bel berbunyi dan hanya ada dia dan teman-temannya saja dalam ruangan maka aku pun langsung bergegas keluar ruangan karena tidak ingin digangguin oleh mereka yang merasa senior. Saat keluar ruangan aku tidak sengaja membanting pintu sangat keras, sehingga dia dan teman-temannya langsung menyoraki aku. Saat itu aku benar-benar malu dibuatnya dan saat temanku datang dan mengajak aku ke dalam aku langsung menarik tangannya ke kantin agar jangan masuk dulu karena aku masih malu. Temanku yang aku ceritakan hanya senyum-senyum mengejek aku. Semenjak itu lah aku semakin menyukainya padahal kalau diingat-ingat kan aku melakukan hal bodoh di depannya tetapi entah kenapa karena itu aku malah tambah suka dengannya.
 Mulai dari kejadian itu lah aku mulai berani untuk melihatnya terang-terangan tidak sembunyi-sembunyi lagi. Jika berpapasan aku akan memandangan langsung ke matanya dan ingin melihat reaksinya. Karena pada dasarnya aku juga jail orangnya maka aku pun terus melakukan aksi nekatku. Hehehhe. Mungkin karena hanya aku junior yang suka memperhatikan dia terang-terangan maka dia pun mulai menaruh perhatian padaku. Ketika aku melihatnya dari lantai dua saat dia bermain bola dia jadi mulai sering curi-curi pandang ke arahku, melihat apakah aku sedang memperhatikannya atau tidak. Aku pun mulai berani untuk tersenyum padanya. Pertama kali aku senyum padanya dia salah tingkah. Aku senang sekali dibuatnya, mungkin dia pikir “Nih Junior berani banget sih senyum-senyum ke senior”. Tetapi aku masa bodoh. Karena aku ingin menarik simpati dan perhatiannya agar aku dapat dekat dengannya.
 Usaha aku itu berlangsung selama satu semester, tetapi jarak antara aku dan dia masih jauh padahal dia sebentar lagi akan lulus dan aku tidak mau kehilangan kesempatan untuk menyatakan cintaku jika dia sudah lulus nanti. Maka aku pun minta dikenalkan oleh temanku yang senior dan dekat dengannya. Temanku pun tahu perasaanku padanya jadi dia pun mau membantuku untuk kenal dengannya. Pertama kali dikenalkan saat aku sedang ke kantin dan makan dengan teman-temanku, tiba-tiba temanku yang senior datang menghampiriku dengan membawa cowok pujaanku itu. Otomatis aku langsung membeku, karena walaupun aku cukup berani tetapi aku tidak pernah dalam posisi sedekat itu dengan cowok yang aku suka. Temanku langsung menarik aku berdiri dan langsung menyambar tanganku untuk disalamkan ke pujaanku. Aku hanya bisa menunduk dan tidak berani menatap matanya. “Nasya” ucapku memperkenalkan diri. “Nara” balasnya. “Hey, kok nunduk aja sih? Biasanya kalau gw lagi main bola loe selalu ngeliatin gw en senyum-senyum ke gw” kata Nara menyindir aku yang hanya diam dan menunduk itu.
 “Hahahahha. Si Nasya tuh sebenernya gak pendiem kali tapi dia deg-degan aja kenalan sama loe secara langsung gini. Biasanya kan cuma berani mandang dari jauh aja. Hahahha” temanku tiba-tiba membuka aibku. Otomatis aku langsung mencubit tangannya dan melepaskan genggaman tangan Nara pada tanganku. “Bohong tuh. Gw cuma gak enak aja kalo langsung nyablak ngomongnya sama loe. Kan loe senior gw” kilahku pada Nara tanpa menatap matanya. “Eh,loe klo ngomong jangan asal ya. Gw biasa aja kali sama Nara. Cuma gara-gara gw laper aja makanya gw diem. Gak usah ngomong yang aneh-aneh deh” kataku pada temanku sambil terus mencubit tangannya sampai dia teriak-teriak aduh. Abisnya aku gemes sih, kok bisa-bisanya dia tega gitu buka aib aku. Huh. Nara yang melihat salah tingkahku hanya bisa menahan senyum.
 Setelah perkenalan pertama itu temanku sering mengajak aku jika ada jalan-jalan bersama temannya terutama yang ada Nara pastinya. Karena aku juga tidak ada kerjaan dan aku bisa sekalian pendekatan dengan Nara makanya aku ikut saja jika temanku itu mengajakku. Selama kami jalan-jalan dan mengobrol jarak antara aku dan Nara semakin dekat. Dan aku pun jadi tahu sifat-sifat cowok pujaanku itu. Walaupun dia idola semua wanita di sekolah tetapi sifatnya itu lho ya ampun. Jail banget apa lagi kalau dia ingin mengerjai aku. Huh ampun deh. Tetapi aku senang karena aku sudah benar-benar jadi dekat dengannya. Aku pun menjadi salah satu teman curhatnya kalau dia sedang ada masalah. Dia selalu meminta nasihatku jika ingin mengambil suatu keputusan, maka aku pun berusaha menjadi teman terbaiknya saat ini. Tetapi aku tetap berharap suatu saat nanti dia akan menyukaiku.
 Selama aku dekat dengannya dia tidak pernah bercerita tentang cewek lain yang sedang dekat dengannya. Setahu aku hanya aku cewek yang tahu sifat aslinya Nara dan hanya aku yang dekat dengannya. Tetapi aku tidak mau terlalu percaya diri dulu, karena biar bagaimanapun dia itu idola satu sekolahku. Jadi sainganku pasti banyak banget. Aku pun sering memancing Nara agar menceritakan lagi dekat dengan siapa, tetapi jawabannya selalu “Cuma loe Sya yang deket sama gw. Mana ada sih yang mau deket sama cowok berandalan kayak gw. Cuma loe doang yang tahan sama tingkah gw”. Mendengar jawaban itu otomatis hatiku pun berbunga-bunga. Tetapi aku terlalu takut untuk percaya bahwa hanya aku yang dekat dengannya.
 Suatu hari terbukti bahwa perasaanku benar, selama ini Nara dekat dengan cewek lain tanpa sepengetahuanku. Aku mengetahuinya dari temanku yang tidak sengaja bertemu dengan cewek itu di rumah Nara saat dia sedang main. Dikira temanku yang ada di kamar Nara aku, karena memang biasanya yang selalu beres-beres kamar Nara adalah aku. Tetapi saat temanku masuk dan ingin mengagetkan aku tiba-tiba malah temanku yang kaget karena ternyata cewek itu bukan aku. Ketika Nara masuk kembali ke kamarnya dia pun mengenalkan cewek itu sebagai Clara, sahabat masa kecilnya yang tinggal dekat rumahnya. Selama Nara dekat dengankun sahabatnya itu sedang liburan ke rumah pamannya makanya cewek itu jarang main ke rumah Nara. Karena sudah pulang maka cewek itu mulai main lagi ke rumah Nara. Mendengar kabar itu dari temanku, aku langsung shock dan bingung. Karena kecemasan ku selama ini ternyata benar, aku benar-benar tidak bisa menandingi Clara karena cewek itu kan kenal Nara sejak kecil sedangkan aku baru dekat dengan Nara beberapa bulan.
 Semenjak itu aku jarang berhubungan dengan Nara, setiap dia menelponku meminta aku main ke rumahnya aku bilang sibuk banyak tugas. Setiap dia nyamperin aku ke kelasku saat istirahat aku bilang aku bawa bekel jadinya tidak bisa makan bareng dia. Sebenarnya aku juga tidak ingin menghindari dia, tetapi hatiku masih belum bisa menerima bahwa aku sudah benar-benar tidak bisa lagi menjadi pacarnya. Karena itu aku memilih untuk menjauhinya sementara waktu sampai aku bisa menerima kenyataan itu. Baru setelah itu mungkin aku benar-benar bisa menjadi sahabat yang diinginkan oleh cowok impianku itu.
 Selama aku menghindarinya Nara malah semakin gencar mendekatiku. Sampai memohon-mohon agar aku mau pulang dianter olehnya saat aku sedang makan dengan teman-temanku di kantin. Semua orang yang ada di kantin memperhatikan kami berdua, aku pun malu dan akhirnya berkata “iya, iya. Gw balik bareng sama loe tapi udah sih jangan kayak gini gak enak tau diliat orang. Kesannya gw ngapain loe gitu sampe loe megang-megang tangan gw gini”. Mendengar kata-kataku Nara langsung tersenyum cerah, “gw tunggu loe ditempat biasa ya. Awas loe jangan kabur. Gw bakal nungguin loe terus. Ok?”. Aku hanya membalas dengan melambaikan tangan saja. Karena kejadian itu teman-temanku terus-terusan berkata kalau Nara itu suka sama aku dan tidak ingin kehilangan aku. Buktinya saja dia sampai mohon-mohon gitu di tempat umum biar aku mau pualng bareng sama dia. Karena aku tidak mau terlalu berharap jadi aku hanya bisa berkata “ya ampun itu tuh biasa lagi. Dia tuh Cuma kangen aja kali sama ocehan gw kalo pulang sekolah. Secara kan hampir tiap hari semenjak gw deket sama dia gw balik bareng sama dia. Jadi dia tuh Cuma butuh hiburan aja kalo ada gw”. Teman-temanku hanya senyum-senyum mendengar perkataanku tidak percaya.
 Saat pulang sekolah Nara langsung menjemputku di kelas tanpa menunggu di tempat biasa kami janjian pulang bareng. “Loe ngapain sih jemput ke kelas segala? Ge juga nanti pasti dateng kali. Tenanga aja kenapa sih” kata ku sewot lihat Nara sudah ada di depan pintu kelasku.
 “Gw takut loe kabur lagi. Selama ini kan loe jago banget ngindarin gw. Gw mau loe jelasin kenapa selama ini loe ngindarin gw nanti di rumah gw” kata Nara sambil menggandeng tanganku. Cewek-cewek fans Nara hanya bisa melihatku dengan tatapan buas. Aku ngeri juga jadinya, jangan-jangan besok aku langsung dilabrak lagi sama fans-fansnya Nara. Padahal selama ini kedekatan kami kan tidak terlalu kelihatan karena biasanya ada teman-teman Nara yang ikut juga bersama kami. Tapi kali ini hanya aku dan Nara, apalagi tingkah Nara udah kayak orang kesambet gitu. Huh.
 Di mobil Nara aku tidak berkata apa-apa hanya memandang jalanan di luar saja. Jujur aku bingung harus bilang apa nanti kalau Nara bertanya kenapa selama ini aku menghindarinya. Kalau aku jawab jujur itu sama saja dengan menyatakan perasaanku padanya. Padahal aku masih belum siap menyatakan perasaanku padanya saat ini. Aduh aku benar-benar bingung harus berbuat apa. Nara pun selama perjalanan hanya memandang jalan saja. Jadi aku benar-benar tertolong tidak harus berbicara saat ini juga.
 Begitu tiba di rumahnya aku langsung saja dibawa ke kamarnya. Maka aku pun langsung duduk di kursi yang biasa aku duduki dan memasang tampang jutek. Nara tidak terpengaruh dengan mimik mukaku yang jutek banget. Dia malah dengan santainya berbicara depan wajahku persis, “Heh! Masang muka jutek. Gak ngaruh kali sama gw, gw kan dah kebal sama muka jutek loe. Udah pokoknya gw mau loe jelasin semua. Kenapa loe jauhin gw? Mangnya gw salah apa sih sama loe? Kayaknya selama ini kita baik-baik aja deh. Loe kan sahabat gw. Loe kan selama ini selalu jadi pendengar setia gw. Kenapa sekarang loe tiba-tiba jauhin gw?” Nara berbicara panjang lebar saking penasarannya dengan sikapku.
 “Hhhh. Nar, sebenernya gw gak mau jelasin apa-apa sama loe. Gw niatnya jauhin loe sampe akhirnya kita beneran lost contact, gw gak tau kalo lo bakal nuntut penjelasan dari gw. Karena gw memang gak mau loe tau apa-apa!” jawabku ketus.
 “Gak bisa gitu dong Sya. Loe gak adil lah namanya sama gw. Masa gw gak tau salah gw apa tiba-tiba loe jauhin gw. Lagian kenapa loe mau kita sampe lost contact segala sih? Gak mungkin lah gw ngelepas loe. Karena gw dah nyaman banget dengan adanya loe disamping gw” balas Nara dengan wajah melas dan memegang tanganku. Aku yang melihatnya jadi tidak tega dan aku senang juga dia ngomong kayak gitu. Saat aku ingin menjelaskan semuanya tiba-tiba sesosok cewek masuk ke kamar Nara dan langsung merangkul pundak Nara dari belakang. “Nara! Temenin gw belanja yuk. Tar gw masakin makanan kesukaan loe deh. Ok?”.
 Melihat kejadian itu depan mata kepala ku sendiri tubuhku otomatis langsung menjauhkan diri dari Nara dan melepaskan tangannya yang sedang mengenggam tanganku. “Gw balik aja ya Nar. Lagian kan loe janjinya mau nagterin gw ke rumah tapi loe malah bawa gw ke sini”. Aku langsung mengambil tas ku dan berjalan keluar.
 “Sya, apaan sih? Belum selesai ngomong juga!” Nara menarik tanganku dan menahanku pergi. “Ra, loe tunggu gw di rumah loe dulu ya. Gw mau ngomong penting sama Nasya” jelas Nara sambil melepaskan rangkulan Clara dipundaknya.
 “Oh, sorry gw gak tau hari ini temen loe mau ke rumah. Kalo gitu loe selesain aja dulu deh masalah loe. Tar call gw aja. Ok?” Clara pun pamit dan melangkah keluar. “Oya, salam kenal ya Nasya. Gw sahabatnya Nara dari kecil”, ujarnya dari balik pintu.
 Aku hanya bisa diam dan tidak mau memandang Nara. Hancur sudah hatiku melihat adegan itu. Betapa casualnya Clara merangkul Nara dan betapa tidak pedulinya dia pada perasaanku. Nara menarik aku kembali lagi ke tempat duduk. Aku pun duduk tanpa mau memandang wajahnya karena aku takut aku akan menangis jika melihat wajah orang yang aku suka dan terbayang adegan tadi lagi.
 “Sya, maafin Clara ya. Clara tuh dah dianggep anak sendiri sama nyokap gw. Jadinya dia nganggep rumah gw udah kayak rumahnya sendiri. Maaf ya” ucapnya sambil mencari-cari mataku. “Yaudah tadi kita sampe mana? Loe jawab dong pertanyaan gw tadi”
 “Sorry, Nar. Gw gak tau harus ngomong apa. Gw gak mau loe tau apa yang gw rasain” ucapku menahan tangis.
 “Kok loe ngomong gitu sih Sya? Kan selama ini kita juga selalu cerita kalau ada apa-apa kan. Kenapa sekarang loe gak mau cerita?” Nara terus menuntut aku berbicara.
 “Gw bukannya gak mau cerita sama loe. Tapi ini belum saatnya loe tau Nar. Please, ngertiin gw ya. Katanya loe sahabat gw? Sahabat gak akan maksa sahabatnya cerita kalau memang sahabatnya belum mau cerita kan?”
 “Oke kalo itu mau loe. Tapi please juga Sya kasih gw penjelasan tentang semua tingkah laku loe. Jujur gw kangen sama kedekatan kita beberapa bulan ini. Walaupun gw Cuma baru deket sama loe beberapa bulan tapi gw dah nganggep loe sahabat gw. Karena itu oke gw gak akan maksa loe untuk cerita dan jelasin semuanya sekarang. Tapi gw mau loe nanti bakal cerita ke gw. Promise me?” Nara menyodorkan jari kelingkingnya untuk pinky swear denganku. Jadi aku pun membalasnya dengan melingkarkan jari kelingkingku di jarinya. Suatu hari nanti kamu bakal tau kok Nar. Tapi bukan dari aku, kataku dalam hati.
 Nara langsung memelukku, ini pertama kalinya dia memelukku. Selama kami dekat sentuhan fisik yang pernah kami lakukan hanya gandengan tangan atau jika dia sedang mengusap-ngusap kepalaku. Maka aku pun kaget Nara memelukku begitu eratnya. Dan aku pun merasakan air dipundakku. Saat aku ingin melepaskan pelukkannya Nara tidak membiarkan aku. “Bentar lagi Sya. Abis ini gw anterin loe balik. Gak enak sama tante kalo loe gak pulang dulu.” Ucapnya. Aku hanya bisa diam tanpa membalas pelukannya. Karena aku bingung, bingung dengan apa yang sedang terjadi. Mengapa Nara bersikap seperti ini? Takut kehilangan aku kah? Tapi kenapa? Aku kan hanya sahabatnya. Aku terus bertanya-tanya dalan hati sampai Nara melepaskan pelukannya. Setelah melepaskan pelukkannya Nara mengecup keningku sekilas dan mengusap-usap kepalaku. “Ayo pulang anak nakal” senyumnya padaku. Tapi aku tau senyumnya masih sedih. Apa aku yang telah membuatnya sedih? Hhhh. Apa aku jahat ya sama Nara.
 “Nar” aku menahan tangannya agar tidak bangkit dan tetap duduk. “Gw mau jelasin sekarang aja. Gw gak suka ngeliat loe sedih. Kalo hanya gw yang sedih karena hal ini gw gak masalah tapi gw gak mau liat loe sedih juga. Walaupun gw gak ngerti kenapa loe harus sedih jauh dari gw. Kan masih banyak temen-temen loe yang lain” ucapku mulai tidak karuan.
 “Loe ngomong apa sih Sya? Temen gw gak lengkap kalo gak ada loe” jawabnya lembut sambil mengusap air mataku yang tanpa terasa sudah menetes. “Kalo loe masih belum bisa cerita gak papa kok. Gw bakal nunggu loe sampe bisa cerita. Tapi gw gak mau liat loe nangis. Oke, Sya?”
 “Gw gak papa kok. Gw mau cerita sekarang aja. Nar, gw jauhin loe karena gw sakit loe gak jujur sama gw tentang kedekatan loe sama Clara. Setiap gw tanya loe selalu jawab cuma gw cewek yang deket sama loe. Cuma gw yang betah sama loe. Padahal selama ini loe selalu temenan sama Clara kan? Bahkan sebelum loe kenal sama gw. Tapi kenapa loe gak cerita sama gw? Kenapa loe gak jujur sama gw? Gw kecewa Nar. Gw sakit.” Paparku mencurahkan sebagian isi hatiku.
 “Ya ampun Sya. Yang gw omongin tuh bener. Gw jujur sama loe. Gw cuma deket sama loe doang. Cewek yang ada di deket gw cuma loe doang. Clara tuh udah gw anggep ade gw sendiri Sya. Beda sama loe. Selama ini gw juga gak pernah cerita apa-apa sama dia. Yang selama ini gw ceritain masalah gw cuma loe Sya. Masa loe gak percaya sih? Masa gara-gara Clara loe jauhin gw? Gw gak mau kehilangan sahabat gw Sya. Loe dan temen-temen gw yang lain penting banget buat gw. Gw gak mau kehilangan kalian terutama loe. Karena loe satu-satunya cewek yang bisa jadi sandaran gw kalo lagi susah dan selalu ada buat gw kalo gw lagi seneng” jelas Nara padaku. Kata-katanya meluluhkan hatiku sekaligus menyadarkan ku bahwa posisiku sama seperti teman-temannya yang lain. Dan mungkin tidak akan pernah berubah.
 “Yaudah kalo gitu anggep aja gw gak pernah jauhin loe en kita tetep kayak dulu lagi. Ok? Gw juga gak mau kehilangan cowok aneh kayak loe. Hahahhah” ujarku mengalihkan pembicaraan.
 “Huuu, dasar anak nakal” Nara mengusap kepalaku dengan lembut. “Yaudah, kalo gitu gak ada ngambek-ngambek lagi ya. Gw gak mau dijauhin lagi sama loe. Gak enak tau. Gak ada yang buatin gw cemilan kalo ada yang main ke rumah gw. Hehehhe. Lagian kan gw kangen masakannya tante” kata Nara sambil merangkul ku casual. Karena risih maka aku melepaskan diri darinya. Sambil mencubit pinggangnya. “Huu, kesempatan rangkul-rangkul gw” kemudian aku berlari kebawah dan langsung menuju dapur rumah Nara. Kemudian kami berdua asik membuat cemilan untuk kami makan sambil menonton film.

-Fin-


(bersambung ke cerpen selanjutnya)


Tulisan 2 : Impian dan Cita-cita saya

Posted by uthiedcni at 8:42 AM 0 comments
Saat membicarakan cita-cita saya teringat masa kecil saya. Saat masih kecil saya ingin sekali menjadi Dokter seperti kakek saya. Karena saya ingin sekali menyelamatkan orang-orang yang sakit tetapi tidak mampu membayar uang rumah sakit. Tetapi itu hanyalah cita-cita masa kecil saya, dimana setiap anak kecil biasanya bercita-cita ingin menjadi Dokter, Pilot, Guru, Pramugari dan lain-lain.
Semenjak kecil saya suka sekali yang namanya kartun baik kartun Disney ataupun Anime. Memasuki SMP saya mulai menyukai soundtrack-soundtrack dari anime yang saya tonton. Dan saya pun mulai mencari lyrics dari lagu yang saya suka. Dimulai dari itu saya mulai menemukan apa yang nantinya akan menjadi cita-cita saya. Karena saya mulai menyukai lagu-lagu soundtrack anime tersebut saya mulai mendengarkan lagu-lagu Jepang. Karena memang anime itu berasal dari Jepang. Memasuki SMA saya pun hanya terpaku oleh lagu-lagu yang mengisi soundtrack anime saja. Tetapi memasuki kelas 2 saya mulai diperkenalkan dengan band-band Jepang yang terkenal di Indonesia seperti Laruku, Do as Infinity dan lain-lain. Saya pun mulai menyukai lagu-lagu Jepang yang diberi tahu oleh teman saya. Dari situ saya mulai mempelajari arti dari bahasa Jepang kemudian saya mulai mempelajari tulisan-tulisan hiragana dan katakana. Semakin saya menggeluti bahasa Jepang dan lagu-lagunya, saya pun semakin menyukai negeri sakura tersebut. Semenjak itu lah saya berkeinginan nantinya kuliah mengambil jurusan sastra Jepang di Universitas yang bagus. Salah satu Universitas swasta yang bahasa Jepangnya bagus adalah Unsada. Saya sudah berkata ingin sekali masuk ke Universitas tersebut pada orang tua saya tetapi karena faktor jauh dari rumah maka saya pun tidak diperbolehkan masuk ke Universitas itu. Maka saya memilih universitas yang dekat rumah saya. Tetapi walaupun saya memasuki jurusan yang berbeda dengan yang saya mau itu tidak menyurutkan keinginan saya untuk nantinya masuk ke sastra Jepang ataupun pergi ke Jepang.
Saya tetap bercita-cita untuk pergi ke Jepang dan mempelajari budaya negeri tersebut. Dan selain itu saya juga bercita-cita untuk menjadi guru, terutama guru bahasa asing. Itulah cerita singkat mengenai apa yang saya impikan dan cita-citakan. :)

Tugas 3 (PKB) : Naskah / Script

Script adalah skema representasi pengetahuan yang sama dengan frame, yaitu merepresentasikan pengetahuan berdasarkan karakteristik yang sudah dikenal sebagai pengalaman-pengalaman. Perbedaannya, frame menggambarkan objek, sedangkan script menggambarkan urutan peristiwa. Dalam menggambarkan urutan peristiwa, script menggunakan slot yang berisi informasi tentang orang, objek, dan tindakan-tindakan yang terjadi dalam suatu peristiwa.

Elemen script meliputi :

1. Kondisi input, yaitu kondisi yang harus dipenuhi sebelum terjadi atau berlaku suatu peristiwa dalam script

2. Track, yaitu variasi yang mungkin terjadi dalam suatu script

3. Prop, berisi objek-objek pendukung yang digunakan selama peristiwa terjadi

4. Role, yaitu peran yang dimainkan oleh seseorang dalam peristiwa

5. Scene, yaitu adegan yang dimainkan yang menjadi bagian dari suatu peristiwa

6. Hasil, yaitu kondisi yang ada setelah urutan peristiwa dalam script terjadi.


Contoh dari Naskah adalah sebagai berikut :

Track : Sidang Penulisan Ilmiah.

Role : Mahasiswa, Dosen Pembimbing, Penguji.

Prop : NPM, Nama Mahasiswa, No Ujian, Hasil Sidang.

Kondisi Input : Peserta yang mengikuti sidang penulisan ilmiah.

Scene 1 : Pembuatan penulisan ilmiah.

  • Mahasiswa mengajukan judul kepada dosen pembimbing.
  • Dosen Pembimbing menerima judul penulisan ilmiah Mahasiswa.
  • Mahasiswa menulis bab 1 sampai bab 4.
  • Dosen Pembimbing meng-acc penulisan ilmiah mahasiswa.

Scene 2 : Persiapan sidang

  • Mahasiswa mencetak penulisan untuk soft cover sebanyak 3 buah.
  • Mahasiswa mendaftar sidang.
  • Mahasiswa mempelajari materi sidang.

Scene 3 : Persiapan Penguji.

  • Penguji melihat profile mahasiswa.
  • Penguji melihat judul penulisan ilmiah mahasiswa.

Scene 4 : Mahasiswa memasuki ruang sidang.

  • Mahasiswa mengenalkan diri.
  • Mahasiswa menyiapkan ohp yang berisi materi penulisan ilmiah.
  • Penguji bertanya pada Mahasiswa mengenai materi penulisan ilmiah yang dibuat.

Scene 5 : Mahasiswa selesai sidang.

  • Penguji melakukan penilaian apakah mahasiswa tersebut dinyatakan lulus atau tidak.
  • Mahasiswa meninggalkan ruang sidang.
  • Mahasiswa menunggu hasil sidang.

Goal :

  1. Mahasiswa lulus dan tidak ada revisi.
  2. Mahasiswa lulus tetapi ada revisi.
  3. Mahasiswa tidak lulus.

Tugas 2 (PKB) : Jaringan Semantik

Kalimat-Kalimat yang akan direpresantasikan menjadi jaringan semantik :

1. Ani pergi sekolah naik sepeda warna biru.
2. Ani adalah kakak Tina adalah perempuan adalah manusia perlu makan.
3. Ani pergi ke pasar dengan angkot warna merah.
4. Ani membantu Ibu.
4. Ibu sedang membaca di kamar.
5. Ibu sedang memasak di dapur.
6. Ibu menelpon Ayah adalah laki-laki
7. Manusia akan mati tidak hidup.

Gambar Jaringan Semantik dari Kalimat-kalimat di atas :

Tugas 2 : Ubiquitous Computing

Ubiquitous computing (ubicomp) adalah pasca-desktop model interaksi manusia-komputer dalam pengolahan informasi yang telah sepenuhnya terintegrasi ke dalam objek dan aktivitas sehari-hari. Dalam rangka kegiatan biasa, seseorang "menggunakan" komputasi di mana-mana melibatkan banyak perangkat komputasi dan sistem secara bersamaan, dan mungkin tidak selalu bahkan menyadari bahwa mereka melakukannya. Model ini biasanya dianggap sebagai kemajuan dari paradigma desktop.

Paradigma ini juga digambarkan sebagai merasuk komputasi, ambien intelijen. Ketika terutama mengenai obyek yang terlibat, juga fisik komputasi, yang Internet of Things, haptic komputasi, dan hal-hal yang berpikir. Alih-alih mengusulkan definisi yang tunggal untuk komputasi di mana-mana dan untuk istilah yang terkait ini, sebuah taksonomi properti untuk komputasi di mana-mana telah diusulkan, dari yang berbeda jenis atau rasa dari mana-mana sistem dan aplikasi dapat digambarkan.

Core Konsep :

Pada intinya, semua model dari mana-mana komputasi (juga disebut meresap komputasi) berbagi visi kecil, murah, perangkat pengolahan jaringan yang kuat, didistribusikan di semua skala sepanjang kehidupan sehari-hari dan biasanya berpaling pada tempat umum jelas berakhir. Sebagai contoh, sebuah lingkungan komputasi di mana-mana domestik bisa interkoneksi kontrol pencahayaan dan lingkungan dengan monitor biometrik pribadi ditenun menjadi pakaian sehingga kondisi pencahayaan dan pemanas di dalam ruangan bisa diatur, terus-menerus dan tak kentara. Skenario umum berpendapat lain lemari pendingin "sadar" mereka yang ditandai sesuai isi, mampu baik merencanakan berbagai menu dari makanan benar-benar di tangan, dan memperingatkan pengguna makanan basi atau rusak.

Komputasi di mana-mana menyajikan tantangan di ilmu komputer: dalam sistem desain dan rekayasa, dalam sistem pemodelan, dan desain antarmuka pengguna. Kontemporer interaksi manusia-komputer model, apakah baris-perintah, menu-driven, atau GUI-based, yang tidak sesuai dan tidak memadai untuk kasus di mana-mana. Ini menunjukkan bahwa "alam" paradigma interaksi yang sepenuhnya sesuai dengan mana-mana komputasi yang kuat belum muncul - walaupun ada juga pengakuan di lapangan bahwa dalam banyak hal kita sudah hidup di dunia ubicomp. Kontemporer meminjamkan beberapa perangkat yang mendukung ide terakhir ini termasuk ponsel, digital audio player, radio frequency identification tag, GPS, dan papan tulis interaktif.

Mark Weiser mengusulkan tiga bentuk dasar untuk sistem di mana-mana perangkat, lihat juga perangkat Smart: tab, bantalan dan papan.
Tabs: dpt dipakai perangkat berukuran sentimeter
Bantalan: genggam perangkat berukuran desimeter
Boards: meter ukuran layar perangkat interaktif.

Bentuk ketiga yang diajukan oleh Weiser disifatkan dengan menjadi makro-ukuran, memiliki bentuk planar dan menggabungkan keluaran visual display. Jika kita santai masing-masing dari tiga karakteristik ini kita dapat memperluas rentang ini menjadi jauh lebih beragam dan berpotensi lebih bermanfaat Ubiquitous Computing berbagai perangkat. Oleh karena itu, tiga bentuk tambahan untuk sistem di mana-mana telah diajukan:  
Debu: miniaturised perangkat dapat tanpa menampilkan output visual, misalnya, Micro Electro-Mechanical Systems (MEMS), mulai dari nanometer melalui mikrometer untuk milimeter. Lihat juga Smart debu.
Kulit: kain berdasarkan memancarkan cahaya dan konduktif polimer, perangkat komputer organik, dapat dibentuk menjadi lebih fleksibel non-planar permukaan dan menampilkan produk-produk seperti pakaian dan gorden, melihat layar OLED. Perangkat MEMS juga dapat dicat ke berbagai permukaan, sehingga berbagai struktur dunia fisik dapat bertindak sebagai permukaan jaringan MEMS.
Clay: ansambel dari MEMS dapat dibentuk menjadi sewenang-wenang bentuk tiga dimensi sebagai artefak yang menyerupai berbagai macam objek fisik (lihat juga Berwujud antarmuka).

Dalam bukunya The Rise of the Network Society, Manuel Castells mengatakan bahwa ada pergeseran dari yang sedang berlangsung sudah-desentralisasi, yang berdiri sendiri mikrokomputer dan mainframe menuju komputasi sepenuhnya meresap. Dalam model sistem komputasi yang merasuk, Castells contoh menggunakan Internet sebagai awal dari sebuah sistem komputasi merasuk. Progresi logis dari paradigma adalah suatu sistem dimana logika menjadi jaringan yang berlaku di setiap bidang kegiatan sehari-hari, di setiap lokasi dan setiap konteks. Castells membayangkan sebuah sistem di mana miliaran miniatur, di mana-mana komunikasi antar perangkat akan tersebar di seluruh dunia, "seperti pigmen dalam cat tembok".


Contoh :

Salah satu yang paling awal adalah sistem mana-mana artis Natalie Jeremijenko 's "Live Wire", juga dikenal sebagai "bergelantungan String," diinstal di Xerox PARC selama Mark Weiser's waktu di sana. Ini adalah seutas tali yang melekat pada sebuah motor langkah dan dikendalikan oleh suatu LAN sambungan; aktivitas jaringan menyebabkan string berkedut, menghasilkan terlihat indikasi peripherally lalu lintas. Weiser menyebut contoh teknologi tenang.  

Ambient Devices telah menghasilkan sebuah "bola", sebuah "dashboard", dan "cuaca beacon": perangkat dekoratif ini menerima data dari jaringan nirkabel dan melaporkan peristiwa terkini, seperti harga saham dan cuaca, seperti Nabaztag dihasilkan oleh Violet.


sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/Ubiquitous_computing

Tugas Bahasa Inggris Bisnis 2

Tugas Bahasa Inggris Bisnis 2
Nama : Sita Ekasari Putri
NPM : 50406867
Kelas : 4IA07

1.George / is cooking / dinner / tonight
subject / verb phrase/ complement / modifier of time

2.Henry and Marcia / have visited / the president
subject / verb phrase / complement

3. We/ eat / lunch /in this restaurant/ today
subject/ verb phrase / complement/ modifier of place/ modifier of time

4. Pat/ should have bought/ gasoline /yesterday
subject/ verb phrase/ complement/ modifier of time

5. Trees/ grow
subject/ verb phrase

6. It/ was raining /at seven o'clock this morning
subject/ verb phrase / modifier of time

7. She/ opened/ her book
subject/ verb phrase/ complement

8. Harry/ is washing / dishes /right now
subject/ verb phrase/ complement/ modifier of time

9. She / opened /her book
subject/ verb phrase/ complement

10. Paul, William, and Mary/ were watching / television/ a few minutes ago
subject/ verb phrase/ complement/ modifier of time

Tugas 1 (PKB) : Logika Proposisi dan Logika Predikat

Pernyataan :

1. Karjo adalah seorang laki-laki.

2. Karjo adalah orang Jawa.

3. Karjo lahir pada tahun 1840.

4. Setiap laki-laki pasti akan mati.

5. Semua orang Jawa mati pada saat Krakatau meletus pada tahun 1883.

6. Setiap orang pasti mati setelah hidup lebih dari 150 tahun.

7. Sekarang tahun 2010.

8. Mati berarti tidak hidup.

9. Jika seorang mati maka beberapa tahun kemudian dia pasti dinyatakan telah mati.


Logika Predikat dan Logika Proposisi :

1. Laki-Laki (Karjo)

2. OrangJawa (Karjo)

3. TahunLahir = 1840 --> lahir (Karjo, TahunLahir)

4. ∀x = laki-laki (x) --> mati (x)

5.meletus(Krakatau, 1883) ∧ ∀x : [jawa(x) → mati(x, 1883)]
dapat dipecah menjadi 2 :
5.a. meletus(Krakatau, 1883)
5.b. ∀x : [jawa(x) → mati(x, 1883)]

6. ∀x = orang(x) --> mati (x, lebih (sekarang - TahunLahir)

7. sekarang = 2010

8. hidup (-mati)

9. 

9.∀x : ∀tahun1 : ∀tahun2 : mati(x, tahun1) ∧ lebihdari(tahun2 – tahun1) → mati(x, tahun2)

B.

Dari pernyataan-pernyataan diatas akan dibuktikan bahwa Karjo tidak hidup atau telah mati pada saat ini, dengan penalaran backward : ¬hidup (karjo, sekarang)
¬hidup (Karjo, sekarang)
↑ (8, subtitusi)
mati(Karjo, sekarang)
↑ (9, subtitusi)
mati(Karjo, tahun1) ∧ lebihdari(sekarang, tahun1)
↑ (5b, subtitusi)
jawa(Karjo) ∧ lebihdari(sekarang, 1883)
↑ (2)
lebihdari(sekarang, 1883)
↑ (7, subtitusi)
lebihdari(2010, 1883)
↑ (menghitung lebihdari)
Nil

(Nilai NIL pada akhir proses pembuktian menunjukkan bahwa pembuktian sukses)

Jadi, kesimpulannya : Karjo pada saat ini telah mati.

Tugas 2 : Mobile Computing (Keunggulan E72)

Maraknya smartphone dan mobile computing sekarang ini membuat saya ingin membahas salah satu keunggulan dari HP keluaran nokia yaitu E72. Handphone Nokia E72 yang baru saja dirilis telah mendukung fitur baru, termasuk optical scrolling dan camea 5 megapiksel. Dibangun untuk menggantikan handphone Nokia E71, Nokia E72 diklaim Nokia sebagai device QWERTY yang paling sukses. Frame super slim ukuran 10 mm dipadu dengan desain yang halus, sebagai hasil improvisasi handphone Nokia E72 ini. Tombol navigasi optical ini dapat menjadi navigasi yang cepat dan mudah. Untuk koneksi handphone Nokia E72 telah support HSDPA 10.2Mbps, sedangkan audio jack 3.5mm di bagian atas device. Untuk kualitas suara seperti pengurangan noise dan navigasi dengan kompas digital. Handphone Nokia E72 ini akan dijual di kuarter ketiga 2009 dengan harga perkiraan €350 atau sekitar Rp 5 juta (belum pajak dan subsidi).

Spesifikasi handphone Nokia E72 :
Jaringan : 
GSM Quad-band phone capable of global roaming (850/900/1800/1900 MHz) 
UMTS tri-band global 3G (900/1900/2100 MHz) 
Data : GPRS/EDGE/UMTS/HSDPA 1.8 Mbit/s/HSDPA 3.6 Mbit/s/HSDPA 7.2 Mbit/s/HSDPA 10.2 Mbit/s/HSUPA/HSUPA 2.0 Mbit/s , 3G Capable 
Dimensi : 4.49 x 2.28 x 0.39 inches (114 x 58 x 10 mm)
Bobot : 4.52 oz (128 g) 
Baterai : Li - Polymer, 1500 mAh, Talk 12.5 jam, Standby 480 jam 
Display : 2.4 inch, resolusi 320 x 240 pixel, tipe TFT 16 777 216 warna
Camera : 5 megapixel
Video : VGA (640x480), 15fps 
Fitur : Auto focus, Flash: LED, Digital zoom, camera tambahan untuk video call 
Video Playback : MPEG4, 3GPP, RealVideo 7, RealVideo 8, RealVideo 9, RealVideo 10, H.263, Flash Video 
Music Player : MP3, AAC, AAC+, eAAC+, WMA, WAV, RA 
FM Radio dengan RDS, Visual Radio 
Slot memory : microSD/microSDHC 250 MB 
System operasi : S60 over Symbian; Symbian 9.3, S60 3rd Edition, Feature Pack 2 
Processor : ARM 11 
Memory : 128 MB RAM / 512 MB ROM 
Input : Full Keyboard QWERTY 
Koneksi : 
Internet WAP 2.0, HTML, S60 OSS Browser, USB microUSB 
WiFi 802.11b/802.11g 
A-GPS
Bluetooth 2.0, Stereo Bluetooth 
Konektor : HeadPhone Jack (3.5mm) 
Fitur lain : 
Alarm, Calendar, Calculator, TO-DO, Notes 
Voice Dialing, Commands, Recording, Speaker Phone, Push-to-Talk 
Email IMAP/POP3/SMTP/Microsoft Exchange/Lotus Domino

HP Nokia E72 merupakan SmartPhone keluaran dari nokia untuk menyempurnakan E71 yang sudah keluar terlebih dahulu. Dibandingkan dengan E71, E72 memiliki beberapa kelebihan contohnya kamera yang sudah 5 MP sedangkan E71 hanya 3,2 MP dan kelebihan-kelebihan yang lain. Kecepatan prosesor juga sudah lebih dari E71. Disamping itu HP ini juga cocok untuk pebisnis. Karena di dalamnya sudah ada Office untuk HP dan dapat mengedit data dalam bentuk Office. Selain itu juga terdapat keunggulan lain yaitu dapat membaca file bertipe PDF dan zip.
sumber : http://www.beritanet.com/Hardware/Handphone/Nokia-E72.html

Cerpen 1 : Impian yang Jadi Nyata

Aku selalu melihat sosoknya dari kejauhan. Dia adalah sosok yang selalu ada dihatiku dan selalu aku impikan. Seorang pria yang aku puja, tetapi tidak akan pernah dapat kumiliki. Karena dia dan aku bagaikan bumi dan langit. Cowok itu merupakan idola di sekolahku, sedangkan aku hanyalah seorang cewek biasa saja. Aku hanya dapat memandangnya dari kejauhan jika dia sedang bermain bola saat istirahat sekolah. Atau aku hanya dapat melihat sosoknya saat melewatiku di kantin sekolah.
 Aku adalah seorang cewek berumur 15 tahun yang memiliki wajah Indonesia sekali dan rambut panjang sebahu. Badanku pun sedang-sedang saja tidak terlalu gemuk maupun kurus. Tetapi cowok yang selalu ku nantikan itu yang merupakan idola di sekolahku memiliki wajah yang tampan, tubuh atletis dan tinggi. Dia juga merupakan bintang dalam sepak bola sekolah, dia sering membawa pulang piala saat bertanding. Cewek-cewek di sekolahku pun banyak yang memujanya dan berharap suatu hari nanti akan dapat bersanding dengannya. Walaupun begitu dia tetap hanyalah manusia yang memiliki kekurangan, dia selalu ceroboh meletakkan kacamatanya sehingga kacamata sering pecah karena terinjak. Aku yang selalu melihatnya hanya bisa tersenyum melihat kelakuan-kelakuannya yang lucu bersama teman-temannya. Tanpa dia ketahui aku selalu memperhatikannya. 
 Aku mulai menyukainya semenjak temanku sering membicarakannya. Salah satu temanku ada yang menyukainya maka aku pun otomatis jadi ikut memperhatikannya. Semakin lama aku memperhatikan tingkah lakunya maka akhirnya aku pun jatuh cinta juga padanya. Apalagi ada kejadian yang memicu aku tambah suka padanya.
 Saat ulangan umum aku seruangan dengannya, tetapi aku duduk 3 kursi di belakangnya. Saat itu aku belum terlalu menyukainnya hanya penasaran dengan tingkah lakunya yang kadang-kadang suka seenaknnya. Maka aku pun selalu memperhatikannya dari belakang. Ketika aku sendirian di kelas sebelum bel berbunyi dan hanya ada dia dan teman-temannya saja dalam ruangan maka aku pun langsung bergegas keluar ruangan karena tidak ingin digangguin oleh mereka yang merasa senior. Saat keluar ruangan aku tidak sengaja membanting pintu sangat keras, sehingga dia dan teman-temannya langsung menyoraki aku. Saat itu aku benar-benar malu dibuatnya dan saat temanku datang dan mengajak aku ke dalam aku langsung menarik tangannya ke kantin agar jangan masuk dulu karena aku masih malu. Temanku yang aku ceritakan hanya senyum-senyum mengejek aku. Semenjak itu lah aku semakin menyukainya padahal kalau diingat-ingat kan aku melakukan hal bodoh di depannya tetapi entah kenapa karena itu aku malah tambah suka dengannya.
 Mulai dari kejadian itu lah aku mulai berani untuk melihatnya terang-terangan tidak sembunyi-sembunyi lagi. Jika berpapasan aku akan memandangan langsung ke matanya dan ingin melihat reaksinya. Karena pada dasarnya aku juga jail orangnya maka aku pun terus melakukan aksi nekatku. Hehehhe. Mungkin karena hanya aku junior yang suka memperhatikan dia terang-terangan maka dia pun mulai menaruh perhatian padaku. Ketika aku melihatnya dari lantai dua saat dia bermain bola dia jadi mulai sering curi-curi pandang ke arahku, melihat apakah aku sedang memperhatikannya atau tidak. Aku pun mulai berani untuk tersenyum padanya. Pertama kali aku senyum padanya dia salah tingkah. Aku senang sekali dibuatnya, mungkin dia pikir “Nih Junior berani banget sih senyum-senyum ke senior”. Tetapi aku masa bodoh. Karena aku ingin menarik simpati dan perhatiannya agar aku dapat dekat dengannya.
 Usaha aku itu berlangsung selama satu semester, tetapi jarak antara aku dan dia masih jauh padahal dia sebentar lagi akan lulus dan aku tidak mau kehilangan kesempatan untuk menyatakan cintaku jika dia sudah lulus nanti. Maka aku pun minta dikenalkan oleh temanku yang senior dan dekat dengannya. Temanku pun tahu perasaanku padanya jadi dia pun mau membantuku untuk kenal dengannya. Pertama kali dikenalkan saat aku sedang ke kantin dan makan dengan teman-temanku, tiba-tiba temanku yang senior datang menghampiriku dengan membawa cowok pujaanku itu. Otomatis aku langsung membeku, karena walaupun aku cukup berani tetapi aku tidak pernah dalam posisi sedekat itu dengan cowok yang aku suka. Temanku langsung menarik aku berdiri dan langsung menyambar tanganku untuk disalamkan ke pujaanku. Aku hanya bisa menunduk dan tidak berani menatap matanya. “Nasya” ucapku memperkenalkan diri. “Nara” balasnya. “Hey, kok nunduk aja sih? Biasanya kalau gw lagi main bola loe selalu ngeliatin gw en senyum-senyum ke gw” kata Nara menyindir aku yang hanya diam dan menunduk itu.
 “Hahahahha. Si Nasya tuh sebenernya gak pendiem kali tapi dia deg-degan aja kenalan sama loe secara langsung gini. Biasanya kan cuma berani mandang dari jauh aja. Hahahha” temanku tiba-tiba membuka aibku. Otomatis aku langsung mencubit tangannya dan melepaskan genggaman tangan Nara pada tanganku. “Bohong tuh. Gw cuma gak enak aja kalo langsung nyablak ngomongnya sama loe. Kan loe senior gw” kilahku pada Nara tanpa menatap matanya. “Eh,loe klo ngomong jangan asal ya. Gw biasa aja kali sama Nara. Cuma gara-gara gw laper aja makanya gw diem. Gak usah ngomong yang aneh-aneh deh” kataku pada temanku sambil terus mencubit tangannya sampai dia teriak-teriak aduh. Abisnya aku gemes sih, kok bisa-bisanya dia tega gitu buka aib aku. Huh. Nara yang melihat salah tingkahku hanya bisa menahan senyum.
 Setelah perkenalan pertama itu temanku sering mengajak aku jika ada jalan-jalan bersama temannya terutama yang ada Nara pastinya. Karena aku juga tidak ada kerjaan dan aku bisa sekalian pendekatan dengan Nara makanya aku ikut saja jika temanku itu mengajakku. Selama kami jalan-jalan dan mengobrol jarak antara aku dan Nara semakin dekat. Dan aku pun jadi tahu sifat-sifat cowok pujaanku itu. Walaupun dia idola semua wanita di sekolah tetapi sifatnya itu lho ya ampun. Jail banget apa lagi kalau dia ingin mengerjai aku. Huh ampun deh. Tetapi aku senang karena aku sudah benar-benar jadi dekat dengannya. Aku pun menjadi salah satu teman curhatnya kalau dia sedang ada masalah. Dia selalu meminta nasihatku jika ingin mengambil suatu keputusan, maka aku pun berusaha menjadi teman terbaiknya saat ini. Tetapi aku tetap berharap suatu saat nanti dia akan menyukaiku.
 Selama aku dekat dengannya dia tidak pernah bercerita tentang cewek lain yang sedang dekat dengannya. Setahu aku hanya aku cewek yang tahu sifat aslinya Nara dan hanya aku yang dekat dengannya. Tetapi aku tidak mau terlalu percaya diri dulu, karena biar bagaimanapun dia itu idola satu sekolahku. Jadi sainganku pasti banyak banget. Aku pun sering memancing Nara agar menceritakan lagi dekat dengan siapa, tetapi jawabannya selalu “Cuma loe Sya yang deket sama gw. Mana ada sih yang mau deket sama cowok berandalan kayak gw. Cuma loe doang yang tahan sama tingkah gw”. Mendengar jawaban itu otomatis hatiku pun berbunga-bunga. Tetapi aku terlalu takut untuk percaya bahwa hanya aku yang dekat dengannya.
 Suatu hari terbukti bahwa perasaanku benar, selama ini Nara dekat dengan cewek lain tanpa sepengetahuanku. Aku mengetahuinya dari temanku yang tidak sengaja bertemu dengan cewek itu di rumah Nara saat dia sedang main. Dikira temanku yang ada di kamar Nara aku, karena memang biasanya yang selalu beres-beres kamar Nara adalah aku. Tetapi saat temanku masuk dan ingin mengagetkan aku tiba-tiba malah temanku yang kaget karena ternyata cewek itu bukan aku. Ketika Nara masuk kembali ke kamarnya dia pun mengenalkan cewek itu sebagai Clara, sahabat masa kecilnya yang tinggal dekat rumahnya. Selama Nara dekat dengankun sahabatnya itu sedang liburan ke rumah pamannya makanya cewek itu jarang main ke rumah Nara. Karena sudah pulang maka cewek itu mulai main lagi ke rumah Nara. Mendengar kabar itu dari temanku, aku langsung shock dan bingung. Karena kecemasan ku selama ini ternyata benar, aku benar-benar tidak bisa menandingi Clara karena cewek itu kan kenal Nara sejak kecil sedangkan aku baru dekat dengan Nara beberapa bulan.
 Semenjak itu aku jarang berhubungan dengan Nara, setiap dia menelponku meminta aku main ke rumahnya aku bilang sibuk banyak tugas. Setiap dia nyamperin aku ke kelasku saat istirahat aku bilang aku bawa bekel jadinya tidak bisa makan bareng dia. Sebenarnya aku juga tidak ingin menghindari dia, tetapi hatiku masih belum bisa menerima bahwa aku sudah benar-benar tidak bisa lagi menjadi pacarnya. Karena itu aku memilih untuk menjauhinya sementara waktu sampai aku bisa menerima kenyataan itu. Baru setelah itu mungkin aku benar-benar bisa menjadi sahabat yang diinginkan oleh cowok impianku itu.
 Selama aku menghindarinya Nara malah semakin gencar mendekatiku. Sampai memohon-mohon agar aku mau pulang dianter olehnya saat aku sedang makan dengan teman-temanku di kantin. Semua orang yang ada di kantin memperhatikan kami berdua, aku pun malu dan akhirnya berkata “iya, iya. Gw balik bareng sama loe tapi udah sih jangan kayak gini gak enak tau diliat orang. Kesannya gw ngapain loe gitu sampe loe megang-megang tangan gw gini”. Mendengar kata-kataku Nara langsung tersenyum cerah, “gw tunggu loe ditempat biasa ya. Awas loe jangan kabur. Gw bakal nungguin loe terus. Ok?”. Aku hanya membalas dengan melambaikan tangan saja. Karena kejadian itu teman-temanku terus-terusan berkata kalau Nara itu suka sama aku dan tidak ingin kehilangan aku. Buktinya saja dia sampai mohon-mohon gitu di tempat umum biar aku mau pualng bareng sama dia. Karena aku tidak mau terlalu berharap jadi aku hanya bisa berkata “ya ampun itu tuh biasa lagi. Dia tuh Cuma kangen aja kali sama ocehan gw kalo pulang sekolah. Secara kan hampir tiap hari semenjak gw deket sama dia gw balik bareng sama dia. Jadi dia tuh Cuma butuh hiburan aja kalo ada gw”. Teman-temanku hanya senyum-senyum mendengar perkataanku tidak percaya.
 Saat pulang sekolah Nara langsung menjemputku di kelas tanpa menunggu di tempat biasa kami janjian pulang bareng. “Loe ngapain sih jemput ke kelas segala? Ge juga nanti pasti dateng kali. Tenanga aja kenapa sih” kata ku sewot lihat Nara sudah ada di depan pintu kelasku.
 “Gw takut loe kabur lagi. Selama ini kan loe jago banget ngindarin gw. Gw mau loe jelasin kenapa selama ini loe ngindarin gw nanti di rumah gw” kata Nara sambil menggandeng tanganku. Cewek-cewek fans Nara hanya bisa melihatku dengan tatapan buas. Aku ngeri juga jadinya, jangan-jangan besok aku langsung dilabrak lagi sama fans-fansnya Nara. Padahal selama ini kedekatan kami kan tidak terlalu kelihatan karena biasanya ada teman-teman Nara yang ikut juga bersama kami. Tapi kali ini hanya aku dan Nara, apalagi tingkah Nara udah kayak orang kesambet gitu. Huh.
 Di mobil Nara aku tidak berkata apa-apa hanya memandang jalanan di luar saja. Jujur aku bingung harus bilang apa nanti kalau Nara bertanya kenapa selama ini aku menghindarinya. Kalau aku jawab jujur itu sama saja dengan menyatakan perasaanku padanya. Padahal aku masih belum siap menyatakan perasaanku padanya saat ini. Aduh aku benar-benar bingung harus berbuat apa. Nara pun selama perjalanan hanya memandang jalan saja. Jadi aku benar-benar tertolong tidak harus berbicara saat ini juga.
 Begitu tiba di rumahnya aku langsung saja dibawa ke kamarnya. Maka aku pun langsung duduk di kursi yang biasa aku duduki dan memasang tampang jutek. Nara tidak terpengaruh dengan mimik mukaku yang jutek banget. Dia malah dengan santainya berbicara depan wajahku persis, “Heh! Masang muka jutek. Gak ngaruh kali sama gw, gw kan dah kebal sama muka jutek loe. Udah pokoknya gw mau loe jelasin semua. Kenapa loe jauhin gw? Mangnya gw salah apa sih sama loe? Kayaknya selama ini kita baik-baik aja deh. Loe kan sahabat gw. Loe kan selama ini selalu jadi pendengar setia gw. Kenapa sekarang loe tiba-tiba jauhin gw?” Nara berbicara panjang lebar saking penasarannya dengan sikapku.
 “Hhhh. Nar, sebenernya gw gak mau jelasin apa-apa sama loe. Gw niatnya jauhin loe sampe akhirnya kita beneran lost contact, gw gak tau kalo lo bakal nuntut penjelasan dari gw. Karena gw memang gak mau loe tau apa-apa!” jawabku ketus.
 “Gak bisa gitu dong Sya. Loe gak adil lah namanya sama gw. Masa gw gak tau salah gw apa tiba-tiba loe jauhin gw. Lagian kenapa loe mau kita sampe lost contact segala sih? Gak mungkin lah gw ngelepas loe. Karena gw dah nyaman banget dengan adanya loe disamping gw” balas Nara dengan wajah melas dan memegang tanganku. Aku yang melihatnya jadi tidak tega dan aku senang juga dia ngomong kayak gitu. Saat aku ingin menjelaskan semuanya tiba-tiba sesosok cewek masuk ke kamar Nara dan langsung merangkul pundak Nara dari belakang. “Nara! Temenin gw belanja yuk. Tar gw masakin makanan kesukaan loe deh. Ok?”.
 Melihat kejadian itu depan mata kepala ku sendiri tubuhku otomatis langsung menjauhkan diri dari Nara dan melepaskan tangannya yang sedang mengenggam tanganku. “Gw balik aja ya Nar. Lagian kan loe janjinya mau nagterin gw ke rumah tapi loe malah bawa gw ke sini”. Aku langsung mengambil tas ku dan berjalan keluar.
 “Sya, apaan sih? Belum selesai ngomong juga!” Nara menarik tanganku dan menahanku pergi. “Ra, loe tunggu gw di rumah loe dulu ya. Gw mau ngomong penting sama Nasya” jelas Nara sambil melepaskan rangkulan Clara dipundaknya.
 “Oh, sorry gw gak tau hari ini temen loe mau ke rumah. Kalo gitu loe selesain aja dulu deh masalah loe. Tar call gw aja. Ok?” Clara pun pamit dan melangkah keluar. “Oya, salam kenal ya Nasya. Gw sahabatnya Nara dari kecil”, ujarnya dari balik pintu.
 Aku hanya bisa diam dan tidak mau memandang Nara. Hancur sudah hatiku melihat adegan itu. Betapa casualnya Clara merangkul Nara dan betapa tidak pedulinya dia pada perasaanku. Nara menarik aku kembali lagi ke tempat duduk. Aku pun duduk tanpa mau memandang wajahnya karena aku takut aku akan menangis jika melihat wajah orang yang aku suka dan terbayang adegan tadi lagi.
 “Sya, maafin Clara ya. Clara tuh dah dianggep anak sendiri sama nyokap gw. Jadinya dia nganggep rumah gw udah kayak rumahnya sendiri. Maaf ya” ucapnya sambil mencari-cari mataku. “Yaudah tadi kita sampe mana? Loe jawab dong pertanyaan gw tadi”
 “Sorry, Nar. Gw gak tau harus ngomong apa. Gw gak mau loe tau apa yang gw rasain” ucapku menahan tangis.
 “Kok loe ngomong gitu sih Sya? Kan selama ini kita juga selalu cerita kalau ada apa-apa kan. Kenapa sekarang loe gak mau cerita?” Nara terus menuntut aku berbicara.
 “Gw bukannya gak mau cerita sama loe. Tapi ini belum saatnya loe tau Nar. Please, ngertiin gw ya. Katanya loe sahabat gw? Sahabat gak akan maksa sahabatnya cerita kalau memang sahabatnya belum mau cerita kan?”
 “Oke kalo itu mau loe. Tapi please juga Sya kasih gw penjelasan tentang semua tingkah laku loe. Jujur gw kangen sama kedekatan kita beberapa bulan ini. Walaupun gw Cuma baru deket sama loe beberapa bulan tapi gw dah nganggep loe sahabat gw. Karena itu oke gw gak akan maksa loe untuk cerita dan jelasin semuanya sekarang. Tapi gw mau loe nanti bakal cerita ke gw. Promise me?” Nara menyodorkan jari kelingkingnya untuk pinky swear denganku. Jadi aku pun membalasnya dengan melingkarkan jari kelingkingku di jarinya. Suatu hari nanti kamu bakal tau kok Nar. Tapi bukan dari aku, kataku dalam hati.
 Nara langsung memelukku, ini pertama kalinya dia memelukku. Selama kami dekat sentuhan fisik yang pernah kami lakukan hanya gandengan tangan atau jika dia sedang mengusap-ngusap kepalaku. Maka aku pun kaget Nara memelukku begitu eratnya. Dan aku pun merasakan air dipundakku. Saat aku ingin melepaskan pelukkannya Nara tidak membiarkan aku. “Bentar lagi Sya. Abis ini gw anterin loe balik. Gak enak sama tante kalo loe gak pulang dulu.” Ucapnya. Aku hanya bisa diam tanpa membalas pelukannya. Karena aku bingung, bingung dengan apa yang sedang terjadi. Mengapa Nara bersikap seperti ini? Takut kehilangan aku kah? Tapi kenapa? Aku kan hanya sahabatnya. Aku terus bertanya-tanya dalan hati sampai Nara melepaskan pelukannya. Setelah melepaskan pelukkannya Nara mengecup keningku sekilas dan mengusap-usap kepalaku. “Ayo pulang anak nakal” senyumnya padaku. Tapi aku tau senyumnya masih sedih. Apa aku yang telah membuatnya sedih? Hhhh. Apa aku jahat ya sama Nara.
 “Nar” aku menahan tangannya agar tidak bangkit dan tetap duduk. “Gw mau jelasin sekarang aja. Gw gak suka ngeliat loe sedih. Kalo hanya gw yang sedih karena hal ini gw gak masalah tapi gw gak mau liat loe sedih juga. Walaupun gw gak ngerti kenapa loe harus sedih jauh dari gw. Kan masih banyak temen-temen loe yang lain” ucapku mulai tidak karuan.
 “Loe ngomong apa sih Sya? Temen gw gak lengkap kalo gak ada loe” jawabnya lembut sambil mengusap air mataku yang tanpa terasa sudah menetes. “Kalo loe masih belum bisa cerita gak papa kok. Gw bakal nunggu loe sampe bisa cerita. Tapi gw gak mau liat loe nangis. Oke, Sya?”
 “Gw gak papa kok. Gw mau cerita sekarang aja. Nar, gw jauhin loe karena gw sakit loe gak jujur sama gw tentang kedekatan loe sama Clara. Setiap gw tanya loe selalu jawab cuma gw cewek yang deket sama loe. Cuma gw yang betah sama loe. Padahal selama ini loe selalu temenan sama Clara kan? Bahkan sebelum loe kenal sama gw. Tapi kenapa loe gak cerita sama gw? Kenapa loe gak jujur sama gw? Gw kecewa Nar. Gw sakit.” Paparku mencurahkan sebagian isi hatiku.
 “Ya ampun Sya. Yang gw omongin tuh bener. Gw jujur sama loe. Gw cuma deket sama loe doang. Cewek yang ada di deket gw cuma loe doang. Clara tuh udah gw anggep ade gw sendiri Sya. Beda sama loe. Selama ini gw juga gak pernah cerita apa-apa sama dia. Yang selama ini gw ceritain masalah gw cuma loe Sya. Masa loe gak percaya sih? Masa gara-gara Clara loe jauhin gw? Gw gak mau kehilangan sahabat gw Sya. Loe dan temen-temen gw yang lain penting banget buat gw. Gw gak mau kehilangan kalian terutama loe. Karena loe satu-satunya cewek yang bisa jadi sandaran gw kalo lagi susah dan selalu ada buat gw kalo gw lagi seneng” jelas Nara padaku. Kata-katanya meluluhkan hatiku sekaligus menyadarkan ku bahwa posisiku sama seperti teman-temannya yang lain. Dan mungkin tidak akan pernah berubah.
 “Yaudah kalo gitu anggep aja gw gak pernah jauhin loe en kita tetep kayak dulu lagi. Ok? Gw juga gak mau kehilangan cowok aneh kayak loe. Hahahhah” ujarku mengalihkan pembicaraan.
 “Huuu, dasar anak nakal” Nara mengusap kepalaku dengan lembut. “Yaudah, kalo gitu gak ada ngambek-ngambek lagi ya. Gw gak mau dijauhin lagi sama loe. Gak enak tau. Gak ada yang buatin gw cemilan kalo ada yang main ke rumah gw. Hehehhe. Lagian kan gw kangen masakannya tante” kata Nara sambil merangkul ku casual. Karena risih maka aku melepaskan diri darinya. Sambil mencubit pinggangnya. “Huu, kesempatan rangkul-rangkul gw” kemudian aku berlari kebawah dan langsung menuju dapur rumah Nara. Kemudian kami berdua asik membuat cemilan untuk kami makan sambil menonton film.

-Fin-


(bersambung ke cerpen selanjutnya)


Tulisan 2 : Impian dan Cita-cita saya

Saat membicarakan cita-cita saya teringat masa kecil saya. Saat masih kecil saya ingin sekali menjadi Dokter seperti kakek saya. Karena saya ingin sekali menyelamatkan orang-orang yang sakit tetapi tidak mampu membayar uang rumah sakit. Tetapi itu hanyalah cita-cita masa kecil saya, dimana setiap anak kecil biasanya bercita-cita ingin menjadi Dokter, Pilot, Guru, Pramugari dan lain-lain.
Semenjak kecil saya suka sekali yang namanya kartun baik kartun Disney ataupun Anime. Memasuki SMP saya mulai menyukai soundtrack-soundtrack dari anime yang saya tonton. Dan saya pun mulai mencari lyrics dari lagu yang saya suka. Dimulai dari itu saya mulai menemukan apa yang nantinya akan menjadi cita-cita saya. Karena saya mulai menyukai lagu-lagu soundtrack anime tersebut saya mulai mendengarkan lagu-lagu Jepang. Karena memang anime itu berasal dari Jepang. Memasuki SMA saya pun hanya terpaku oleh lagu-lagu yang mengisi soundtrack anime saja. Tetapi memasuki kelas 2 saya mulai diperkenalkan dengan band-band Jepang yang terkenal di Indonesia seperti Laruku, Do as Infinity dan lain-lain. Saya pun mulai menyukai lagu-lagu Jepang yang diberi tahu oleh teman saya. Dari situ saya mulai mempelajari arti dari bahasa Jepang kemudian saya mulai mempelajari tulisan-tulisan hiragana dan katakana. Semakin saya menggeluti bahasa Jepang dan lagu-lagunya, saya pun semakin menyukai negeri sakura tersebut. Semenjak itu lah saya berkeinginan nantinya kuliah mengambil jurusan sastra Jepang di Universitas yang bagus. Salah satu Universitas swasta yang bahasa Jepangnya bagus adalah Unsada. Saya sudah berkata ingin sekali masuk ke Universitas tersebut pada orang tua saya tetapi karena faktor jauh dari rumah maka saya pun tidak diperbolehkan masuk ke Universitas itu. Maka saya memilih universitas yang dekat rumah saya. Tetapi walaupun saya memasuki jurusan yang berbeda dengan yang saya mau itu tidak menyurutkan keinginan saya untuk nantinya masuk ke sastra Jepang ataupun pergi ke Jepang.
Saya tetap bercita-cita untuk pergi ke Jepang dan mempelajari budaya negeri tersebut. Dan selain itu saya juga bercita-cita untuk menjadi guru, terutama guru bahasa asing. Itulah cerita singkat mengenai apa yang saya impikan dan cita-citakan. :)
 

utHie's bLog..!! Copyright © 2009 Paper Girl is Designed by Ipietoon Sponsored by Online Business Journal